BELAJAR MENJADI MUSLIMAH DI ATAS SUNNAH

www.hijrahmuslimahsejati.blogspot.com

Selasa, 29 Maret 2016

BIOGRAFI KEKASIH SEJATI (NABI MUHAMMAD shallallahu alaihi wasallam)



(Disarikan dari kitab ar Rohiiq al Makhthum karya Shofi al Rohman al Mubarokfuri)
Sejarah telah mencatat dengan tinta emas tokoh pembangun peradaban robbani yang gemilang ini. Dia adalah sang pejuang yang merubah peta sejarah dari gelap gulita menjadi terang benderang. Kehidupannya penuh dengan kisah teladan. Lembaran-lembaran hidupnya sarat dengan kebaikan. Tutur katanya diabadikan dalam ribuan kitab menjadi warisan.  Prestasinya  terukir indah dan tidak ada yang pernah mengalahkan. Tokoh yang satu ini adalah tokoh yang paling berpengaruh di dunia sepanjang zaman. Namanya selalu tinggi dan mewangi. Kisahnya terus mengharum menghiasi pribadi-pribadi yang islami.  Ribuan buku telah menceritakannya tanpa jemu. Dia tidak lain dan tidak bukan adalah lelaki pilihan Alloh . Lelaki yang menjadi penutup para nabi. Dialah Muhammad  sang nabi utusan Alloh .

A. Biografi Nabi  dan Masa Pertumbuhannya
1.Kelahiran Nabi  dan Nasabnya
Nabi  dilahirkan pada hari senin pada bulan Rabiul al Awwal tepatnya pada permulaan tahun Gajah. Yaitu tentara yang dipimpin Abrohah dari Yaman ke Mekah untuk menghancurkan Ka’bah. Namun kekuatan super power mereka hancur lebur tak berdaya  melawan tentara Alloh  yang berupa burung Ababil yang membawa batu panas dari langit. Alloh abadikan kisahnya di dalam Al-Qur’an surat al Fil. Berdasarkan penelitian para pakar sejarah bahwa kelahiran beliau bertepatan pada tanggal 20 atau 22 bulan April tahun 571 M. Kelahiran nabi  merupakan nikmat terbesar bagi bumi dan seisinya. Inilah permulaan peta sejarah baru bagi dunia. Kelahiran beliau menjadi awal pertanda terbitnya fajar Islam yang gemilang.
Adapun nasab atau matarantai jalur keturunan beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib (nama aslinya; Syaibah) bin Hasyim (nama aslinya, Amr) bin Abdul Manaf (nama aslinya, Al Mughiroh) bin Qushoy (nama aslinya, Zaid) bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Luai bin Gholib bin Fihr (julukannya adalah Quroisy yang kemudian suku ini dinisbatkan kepadanya) bin Malik bin Nadhor (nama aslinya, Qois) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (nama aslinya, Amir) bin Ilyas bin Mudhor bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Jadi secara singkat bahwa nama beliau adalah Muhammad , bapak beliau adalah Abdulloh dan kakek beliua adalah Abdul Mutholib. Sedangkan ibu beliau adalah Aminah.
Dari nasab nabi  tersebut maka terkumpul padanya sebaik-baik nasab dalam suku Arab. Nenek moyang nabi  pun merupakan tokoh-tokoh kaum di zamannya. Mereka terkenal amanah. dermawan, pemberani, menepati janji, berakhlaq baik, serta suka membantu orang lain meskipun belum masuk Islam. Dari segi bahasa sehari-hari maka bahasa suku Quraisy merupakan bahasa terbaik dari bahasa-bahasa yang digunakan suku-suku Arab lainnya. Jadi kemulian nasab ini menambah pula kemulian tokoh pembangun peradaban robbani ini.
2. Masa Kecil dan Masa Muda Nabi  
a.Masa Kecil nabi
Sejak  masih bayi nabi  telah menjadi seorang anak yatim. Ayah beliau, Abdulloh meninggal ketika nabi  masih dalam kandungan. Sedangkan ibunya, Aminah wafat saat nabi  berumur 6 tahun. Ketika masa penyusuan nabi  disusukan oleh seorang wanita tukang susu bernama Halimah Sa’diyah.  Wanita tersebut Tinggal di sebuah perkapungan suku Bani Sa’d. Dan sudah menjadi kebiasaan Arab tempo dulu bahwa jika mereka memiliki bayi maka mereka mencarikan ibu susuan dari kalangan wanita badui. Hal tersebut agar anak tumbuh lebih kuat, sehat, tidak banyak terserang penyakit serta tidak terkontaminasi pergaulan lingkungan buruk.
Banyak keberkahan yang diperoleh Halimah Sa’diyah selama penyusuan nabi . Setiap saat Alloh  memberikan rezeki halal pada keluarganya dari arah yang tidak disangka-sangka. Ketika dalam pengasuhan inilah Malaikat Jibril  datang atas perintah Alloh  untuk membelah dadanya, mencuci hatinya dengan air Zamzam dan membersikannya dari kotoran-kotoran hati. Setelah itu dikembalikan lagi hatinya seperti semula Tentu peristiwa tersebut bagian dari mukjizat nabi  . Bagi Alloh  hal tersebut sangatlah mudah karena Alloh  atas segala sesuatu Maha Kuasa.
b.Masa Muda Nabi .
Sebelum diangakat menjadi nabi , Muhammad adalah seorang pemuda yang amanah, ulet, pemberani, suka menolong, dermawan dan terkumpul segudang sifat kebaikan pada dirinya. Bukan hanya sifat batin, Dalam sifat lahiriah pun Muhammad adalah pemuda yang gagah, kuat dan benar-benar ideal. Sejak di asuh oleh pamannya, Abu Tholib maka beliau mulailah dikenalkan dengan dunia perdagangan. Bahkan beliau pernah membawa dagangan saudagar kaya Khodijah untuk dijual di Syam (negeri Syiria dan sekitarnya). Dalam perjalanan ini Muhammad mengenal ihwal bepergian melewati padang pasir dan mengetahui jalan-jalan yang dilalui kafilah dagang.
Dalam perjalanan ini juga pendeta Buhairo menyaksikan Muhammad dan bertemu dengannya. Ia menemukan tanda-tanda kenabian terakhir yang diberitakan oleh Isa  Karena, ia faham isi Taurat dan Injil dan selainnya dari berbagai sumber yang menyebutkan kabar gembira tentang kemunculan Nabi Terakhir. Kemudian ia menasihati pamannya, Abu Tholib untuk kembali ke Mekah dan berhati-hati saat menjaganya dari kaum Yahudi yang berencana membunuhnya. Lalu, Abu Thalib pun kembali ke Mekkah bersama kemenakannya, Muhammad .
Pada masa mudanya Muhammad  juga mengikuti perang Fijar dan sumpah Fudhul. Isi sumpah tersebut yaitu mereka saling bersumpah untuk menolong orang yang tertindas, saling membantu dalam kehidupan dan mencegah kemungkaran. Ini merupakan sumpah termulia di zaman Jahiliah. Dan Nabi  ikut serta dalam sumpah ini. Saat itu beliau berusia dua puluh tahun.
Meskipun risalah islam belum datang, nabi  adalah pemuda yang tidak tenggelam dalam kelalaian dan kemaksiatan sebagaimana kebanyakan remaja jahiliyah saat itu. Bahkan beliau tidak pernah sekalipun menghadiri acara kemaksiatan seperti konser musik pada zamannya.  Alloh  telah menjaga masa muda nabi  dari perkara-perkara yang sia-sia. Diantara prestasi gemilang yang diraih nabi  ketika masa mudanya adalah kecerdasan nabi  saat peletakan Hajar Aswad di ka’bah setelah diperbaiki. Beliau mengusulkan agar Hajar Aswad diletakkan di selembar kain setelah itu masing-masing pemuka kaum memegang dan menaikkan Hajar Aswad ke Ka’bah. Ide ini dinilai paling cerdas dan brilliant dalam mengatasi sengketa suku Arab manakah yang paling berhak mendapatkan kehormatan menaikkan Hajar Aswad ke Ka’bah.
Dari kumpulan-kumpulan akhlak mulia nabi  , maka beliau dijuluki dengan “Al-Amin”yang berarti sangat dapat dipercaya.
A. Masa turunnya Wahyu dan dakwah
1.Awal turunnya wahyu
Kerusakan dunia saat itu sudah mencapai titik klimaks. Penyembahan terhadap patung dan berhala menyebar diseluruh penjuru dunia terutama bangsa Arab. Mereka membuat patung dari tanah setelah itu mereka sembah dan meminta padanya. Akal dan fitrah manusia sudah rusak dan hilang. Riba, pacaran, perzinaan, minuman keras, perjudian, pencurian dan berbagai macam kemaksiatan menyebar bahkan dianggap biasa. Alloh  memberikan ilham kepada Muhammad  akan kerusakan ini. Beliaupun sering memikirkan kondisi umat yang telah rusak parah tersebut dengan menyendiri di gua Hiro’ di ujung Mekah. Saat itu usia beliau hampir mendekati 40 tahun.  Beliau melakukan pengasingan ini selama kurang lebih 3 tahun sebelum diturunkan wahyu Alloh . Inilah masa persiapan menjadi nabi dimana Alloh  telah membersihkan jiwanya dari kesyirikan dan berbagai keyakinan yang tidak benar.
Sampai Akhirnya Alloh mengutus malaikat Jibril  untuk menyampaikan wahyu kepada nabi  di gua Hiro’. Saat itu usia beliau genap 40 tahun. Jibrilpun mendekap nabi dan mengajarkan pada nabi  untuk membaca yang diturunkan Alloh . Ayat yang pertama kali turun adalah Surat Al –Alaq ayat 1-5.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq [96]:1-5)
Nabi  mengulang bacaan ini bergetar tubuh perkasanya. Ayat-ayat yang agung tersebut begitu berat terasa di dalam jiwa. Tubuh nabi  pun demam menggigil kedinginan dan pulang meminta diselimuti istri beliau Khadijah  setelah menjadi istri beliau. Sejak saat diturunkan ayat itu Muhammad  telah resmi diangkat menjadi nabi utusan Alloh . Tidak lama kemudian maka turunlah wahyu kedua yaitu surat Al-Muddatstsir ayat 1-5.
“Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah.”(QS.Al Mudatsir :1-5)
2. Dakwah (Sirriyah) secara sembunyi-sembunyi
Ayat-ayat tersebut begitu menggetarkan dada nabi . Babak baru mulai dibuka dengan menyampaikan wahyu dari hati-kehati. Dimulai dari keluarga sendiri kemudian kerabat dan kawan dekat. Masuk islamlah seperti Khodijah  istri beliau tercinta, Abu Bakar ash Shiddiq, Ali bin Abi Tholib, keluarga Yasir, Utsman bin Affan, Sa’ad bin Abi Waqqas, Abdulloh bin Mas’ud dan banyak sahabat lainnya masuk Islam. Karena ancaman yang nyata dari kafir Quroisy maka dakwah saat itu masih bersifat sembunyi-sembunyi di malam hari. Namun kondisi tersebut justru menjadikan mereka teguh karena yang mereka pegang adalah kebenaran sejati.
Mereka bergerak rapi dengan komando Rosululloh .Jiwa-jiwa yang tadinya tenggelam dalam lumpur jahiliyah mulai bersinar kembali dengan cahaya Islam. Ayat-ayat Alloh  yang suci menjadikan mereka sadar bahwa penyembahan terhadap berhala adalah kesesatan. Selama 3 (tiga) tahun nabi  dan para sahabat berdakwah sembunyi-sembunyi di Mekah. Melihat dakwah islam mendapatkan banyak sambutan, maka dedengkot kafir Quraisypun geram. Mereka mulai merintangi pengusung dakwah. Nabi  pun mulai dituduh penyihir, dukun, penyair bahkan orang gila dan pemecah belah umat. Namun tuduhan-tudahan itu tak sedikitpun menjadikan nabi  dan para sahabat mundur. Mereka justru semakin gigih dan solid. Berbagai penyiksaan mulai dilakukan kafir Quraisy kepada para budak dan orang miskin. Yasir dan istrinya (Sumayyah) disiksa dan dibunuh di depan anaknya sendiri yaitu Yasir, Bilal diseret kepadang pasir dicambuk dan ditindih batu besar dibawah teriknya matahari Mekah. Abu Bakar dikeroyok dan digebukin saat menyapaikan ayat dan melindungi nabi  sholat di ka’bah. Bahkan nabi  sendiri pernah dicekik saat sholat di Ka’bah, Luar biasa sekali ujian iman pada saat itu.
            Semua itu ternyata tak menjadikan mereka goyah sedikitpun. Justru militansi mereka muncul disaat kondisi yang sulit itu. Kematian seolah bukan satu hal yang menakutkan bagi mereka. Karena mereka sadar bahwa kematian mereka dalam kemulian Islam. Kecintaan mereka kepada islam mampu memberikan kenikmatan yang terasa lebih manis daripada pahitnya siksaan.
3. Dakwah Jahriah (secara terang-terangan)
Setelah tiga tahun dakwah secara sembunyi-sembunyi tak diduga ternyata banyak orang yang masuk islam. Kekuatan islampun meningkat dan dakwahpun semakin menggema disudut-sudut kota Mekah. Orang kafirpun mulai membuat cara untuk membendung dakwah islam. Segala mereka cara telah ditempuh tapi tidak mempan untuk menghentikan Islam. Di masa dakwah jahriah ini nabi mulai naik ke bukit Shofa dan mengumpulkan manusia untuk berdakwah.Sekitar sepuluh tahun nabi dan para sahabat berdakwah terang-terangan. Hasilnya orang sekelas Umar bin Khattab   dan Hamzah bin Abdul Muthalib dengan izin Alloh  bisa direkrut masuk Islam dan berjuang di dalamnya.
Mulailah fase juga ini rosululloh  berdakwah di luar Mekah. Nabi mulai mencoba dakwah di kota Thaif yang terletak di samping kota Mekah. Dengan ditemani Zaid bin haritsah  beliau berjalan melintasi padang pasir yang tandus bebatuan. Tak mengharapkan dari dakwahnya harta tahta dan wanita. Hanya yang diinginkan yaitu manusia bertauhid kepada Alloh  . Sekitar sepuluh hari beliau berdakwah di Thaif menyeru para pembesar sukunya masuk islam. Namun karena kesombongan akhirnya mereka terhalang mendapat hidayah. Bukan ramah tamah yang didapatkan nabi ,, akan tetapi cercaan dan cacian. Bahkan nabi  yang mulia diusir dan dilempari oleh batu. Mereka mengusir nabi seperti halnya mereka sedang mengusir seorang penjahat. Padahal yang dihadapan mereka adalah seorang utusan Alloh . Kaki nabipun bercucuran darah karena lemparan batu. Begitupun Zaid bin haritsah juga berdarah-darah karena melindungi nabi   Saat yang sedih dan pilu itu nabi  tidak berputus asa. Justru  nabi  khusyu’ berdoa dan memohon untuk kebaikan umatnya yang menyia-nyiakannya. Bahkan nabi ditawari oleh malaikat Jibril  dan malaikat penjaga gunung untuk menimpakan gunung kepada penduduk Mekah. Namun nabi  bukanlah orang yang membalas keburukan dengan dendam. Justru nabi  menolaknya dan berharap mudah-mudahan akan terlahir dari mereka generasi baru yang menyembah Alloh .
Di fase dakwah jahriah ini nabi dan para sahabat mulai menyusun strategi dakwah dengan menawarkan dakwah kepada pendduduk di luar Mekah. Disamping itu musim haji yang penuh berkah dijadikan kesempatan emas nabi  darn para sahabat untuk merekrut jamaah haji masuk Islam. Karena orang jahiliyahpun pada saat itu juga menjalankan haji namun pelaksanaanya telah disimpangkan. Mereka towaf dengan telanjang dan menaruh disekitar ka’bah ratusan patung untuk menandingi Alloh  . Jadi pada hakikatnya mereka tetap musyrik walaupun menjalankan haji. Karena yang mereka sembah bukan Alloh, mereka berdoa bukan kepada Alloh . Melainkan kepada patung-patung batu yang bisu dan kaku.
Banyak penduduk madinah yang masuk islam saat berhaji. Bahkan mereka berbaiat (sumpah setia)di Aqobah untuk mendengar dan taat kepada Alloh dan rosul-Nya dalam keadaan malas dan semangat, berinfak dikala lapang dan sempit, selalu amar ma’ruf nahi munkar, tidak takut celaan orang yang mencela serta melindungi nabi  sebagaimana melindungi keluarga sendiri.
B. Isro’ Mi’roj
Isro’ Mi’roj adalah peristiwa dimana nabi  diperjalankan Alloh  dari masjidil Haram (Mekah) menuju masjid Al Aqsho (Palestina) dalam waktu semalam. Kemudian dilanjutkan dari Masjid al Aqsho menuju langit ketujuh untuk bertemu Alloh  . Nabi  ditemani Jibril  menggnakan kendaraan Buroq (semacam kuda terbang) yang memiliki kecepatan yang luar biasa.
Dalam peristiwa itu nabi  bertemu para nabi terdahulu di atas langit. Kemudian nabi langsung di hadapkan langsung kepada Alloh  untuk menerima kewajiban sholat lima waktu. Hal ini menunjukkan agungnya kewajiban sholat sampai Alloh  langsung memanggil beliau  tanpa melalui Jibril sebagaimana kewajiban-kewajiban lainnya. Sejak saat itu diwajibkan sholat lima waktu kepada
Dari kejadian tersebut berimanlah orang-orang beriman. Dan semakin kafirlah orang-orang yang kafir. Mereka menyangka bahwa hal tersebut suatu peristiwa yang tidak masuk akal. Bahkan mereka menganggap nabi  sudah tidak waras lagi. Perkatan cacian dan ejekan semakin dilontarkan untuk menghina nabi  karena peristiwa tersebut tidak masuk akal. Namun hal tersebut tidak menggentarkan nabi  dan para sahabat. Pelajaran yang bisa kita ambil adalah bahwa kewajiban bagi seorang muslim adalah beriman dengan semua apa yang dikabarkan nabi  dari perkara yang ghaib.Tidak semua yang tidak masuk akal kita berarti tidak benar. Dan tidak semua yang tak terlihat berarti tidak ada. Akal manusia sangat terbatas dan tidak bisa memahami hal-hal yang ghaib.oleh karena itu sikap terbaik adalah beriman dan menyerahkan perkara yang ghaib pada Alloh  semata.
C. Hijrah
Melihat keberhasilan dakwah ini ternyata menjadikan pembesar Quraisy semakin meningkatkan penindasan kepada orang Islam. Mekah mulai menjadi tempat yang sempit bagi orang islam karena memang mereka masih minoritas.Akhirnya nabi memerintah sebagian sahabatnya untuk Hijrah atau berpindah tempat tinggal dalam rangka menyelamatkan agama. Hijrah pertama dilakukan ke negeri Habasyah (Ethiopia) yang saat itu dibawah naungan raja Najasyi yang terkenal adil. Hijrah ini dipimpin oleh Utsman bin Affan  dengan belasan sahabat laki-laki dan wanita.
Sesampai di Habasyah Ja’far bin Abi tholib membacakan surat Maryam kepada Najasyi yang beragama nasrani. Menyimak indahnya surat Maryam terutama tentang kedudukan nabi Isa  di sisi Alloh sebagai seorang hamba dan utusan Alloh  , maka dia menangis kagum. Dan akhirnya mereka diizinkan tinggal di habasyah dengan aman. Namun setelah beberapa waktu mereka tinggal di habasyah terdengan kabar burung adanya perdamaian antara kaum muslimin dan musyrikin. Akhirnya merekapun kembali ke Mekah. Tapi akhirnya hal tersebut tidak benar, Kaum musryikin justru lebih parah menyiksa orang beriman. Apalagi mereka yang baru kembali dari habasyah.
Namun demikian gelombang dakwah terus berputar tanpa henti. Jiwa-jiwa jahiliyah semakin banyak tersadarkan. Hal tersebut membuat para gembong kafir Qurasy semakin geram. Sampai pada titik kesimpulan mereka bersepakat memboikot kaum muslimin dan bani hasyim yang melindungi nabi . Mereka dilarang jual beli, tegur sapa bahkan menikah. Bahkan mereka ingin menghabisi nabi  rame-rame di malam hari.
Alloh menyingkap tipudaya orang-orang kafir mekah. Dalam kondisi genting itu nabi memerintahkan sahabatnya berhijrah ke Madinah yang ternyata telah banyak penduduknya yang memeluk Islam saat berhaji di Mekah. Saat nabi  hendak berhijrah malam itu Nabi  memerintahkan anak pamannya, Ali bin Abi Tholib  untuk menggantikan posisi di ranjangnya.
Orang-orang kafir dengan garangnya mengepung rumah nabi . Mereka sudah siap dengan pedang yang terhunus. Nabi keluar rumah dengan menggenggam pasir dan menaburi orang kafir mengepung rumah nabi  .pandangan mereka telah dibutakan oleh Alloh . Akhirnya nabi  menghampiri Abu bakar ash Shiddiq dan berjalan menuju Madinah.
Setelah menjelang pagi mereka masuk kerumah dan mendapati sesosok laki-laki yang tidur di ranjang nabi . Setelah ditangkap ternyata adalah Ali bin Abi Thalib . Mereka kecele dan melepaskan ali  kemudian langsung mengejar nabi . Nabi  mengambil jalur alternatif untuk menuju Madinah. Sengaja beliau lakukan agar tidak mudah dilacak orang kafir yang mengejarnya. Untuk mengelabuhi orang kafir yang mengejarnya Nabi singgah di gua Tsaur selama 3 malam bersama Abu bakar . Selama disitu dua anak abu Bakar Abdullah dan Asma’ mensuplai kebutuhan makanan di malam hari.
 Sebenarnyaa ada diantara mereka yang sudah sampai di mulut gua Tsaur. Namun Alloh  dongakkan kepala mereka sehingga tidak melihat nabi dan Abu Bakkar di dalam gua. Alloh juga mengutus laba-laba untuk membuat sarang di mulut gua sehingga terkesan bahwa tak ada seorangpun yang telah memasuki gua. Akhirnya mereka meninggalkan gua Tsaur. Dan setelah nabi  meneruskan hijrah ke madinah.
D. Tinggal di Madinah
Dengan pertolongan dan perlindungan Alloh  akhirnya nabi  dan Abu Bakkar  sampai di Madinah dengan aman. Amalan pertama di madinah adalah mendirikan masjid sebagai pusat kegiatan kaum muslimin, mempersaudarakan kaum muslimin bahkan membuat perjanjian damai dengan orang yahudi sekitar madinah. Di madinah inilah masyarakat islami pertama terbentuk di bumi ini. Gelombang dakwah berjalan semakin kuat dan akhirnya kaum muslimin memiliki markas dan basis yang kuat di Madinah. Dari situlah kesuksesan dakwah nabi  mulai terbentuk.
Nabi  mulai mengirim surat dakwah kepada raja-raja seperti Najasyi di Habasyah, Muqauqis raja Mesir, Kisra raja Persia, Qaishar raja Romawi, Mundzir bin Sawa pemimpin Bahrain, Haudzan bin Ali Al hanafi pemimpin Yamamah dll.
E. Peperangan di Zaman Nabi  
Selain seorang dai, nabi juga seorang mujahid yang tangguh. Beliau adalah panglima perang yang pemberani dan jenius. Beliau berperang karena perintah Alloh  bukan karena haus darah sebagaimana perkataan orang yang tidak paham dengan Islam. Di antara peperangan besar yang beliau ikuti dan beliau pimpin adalah sebagai berikut: (1) Perang Badar (17 Ramadan tahun 2 H), (2) Perang Uhud (Sya’ban tahun 3 H), (3) Perang Ahzab atau perang Khondaq (Syawal tahun 5 H), (4) Perang  dengan Yahudi bani Quraizhoh (Dzul Qo’dah tahun 5 H), (5) Perang bani Mustholiq atau Perang al Muroisi’(Sya’ban  tahun 6 H), (6) Perang Khoibar ( tahun 7 H), (7) Perang Dzatur Riqo’ (tahun 4 H sebagian ahli sejarah mengatakan tahun 7 H), (8) Perang Mu’tah (tahun 8 H), (9) Perang penakhlukan Mekah (Fath al-Makkah (tahun 8 H), (10)Perang Hunain( 8 Safar tahun 8 H), (11)Perang Tabuk (tahun 9 H)
Selain perang tersebut  nabi  juga banyak mengirim pasukan ekspedisi untuk menyebarkan dakwah islam. Hal ini bukan berarti Islam agama teror dan suka menumpahkan darah. Perang yang dilakukan nabi  karena membela agama Alloh  yang dinodai begitu juga membela diri saat dizhalimi. Di dalam peperanganpun nabi  menjaga adab-adab berperang. Berbeda dengan orang kafir yang sadis saat berperang. Mereka arogan terhadap wanita dan anak kecil bahkan memperkosa dan membunuhnya, menghalalkan segala macam cara sampai mencincang mayat yang telah mati. Semua itu tidak ada dalam peperangan nabi  .
F. Berbondong-bondong Memasuki  Agama Alloh  
Setelah penakhlukan kota Mekah hampir setiap kaum bersegera menyatakan keislamannya. Berhala-berhala di sekitar ka’bah yang telah disembah dizaman jahiliyyah tumbang tak berdaya. Semua itu adalah pertolongan Alloh  atas kerja keras yang dibingkai dengan kuatnya kesabaran. Mereka sangat ulet berdoa dan bekerja siang dan malam demi Alloh . Bukan hanya kerja ikhlas namun kerja yang cerdas dan mulia.
Hanya sekitar 23 tahun peta dunia telah diubah dari kegelapan menuju cahaya. Benar-benar ini prestasi yang gemilang dan luar biasa. Allohu akbar!
G. Haji Wada’ (haji perpisahan) dan Wafatnya Nabi .
Haji wada’ adalah haji terakhir yang dilakukan nabi  sebelum wafatnya. Peristiwa ini terjadi pada tahun 10 H. Pada haji tersebut nabi  berpidato bahwa agama islam telah disempurnakan dan tidak perlu tambahan syariat baru lagi. Setelah haji itu Nabi  pulang ke Madinah dan beberapa bulan setelahnya nabi  jatuh sakit. Selama 13 atau 14 hari nabi sakit keras namun masih tetap sholat jamaah bersama kaum muslimin di masjid. Kemudian sakitnya semakin serius dan akhirnya minta dipindahkan ke rumah istri beliau tercinta, Aisyah . Bahkan ketika detik detik terakhir meninggalnya rosululloh  beliau sempat bersiwak dan mulut beliau selalu berdzikir. Akhirnya pada Senin tanggal 12 rabiul Awal 11 H, dalam usia 63 tahun 4 hari nabi  pulang ke hadapan Alloh  . Beliau wafat dalam dekapan istri beliau Aisyah  yang tercinta.
Sungguh kematian beliau adalah musibah terbesar bagi dunia. Saat itupun wahyu terputus dan pertanda hari kiamat sudah semakin dekat. Peristiwa wafatnya Nabi  memberi kita pelajaran besar bahwa hanya Alloh saja Dzat Yang Maha kekal dan abadi. Semua makhluk yang hidup akan mati termasuk kita. Maka tidak ada kemulian selain menyambung tugas dakwah beliau yang mulia untuk membangun peradaban robbani. Itulah bekal kita kepada Alloh  menuju surga. Wallohu a’lam bishowab.
Semoga sholawat dan salam selalu tercurah kepada nabi , keluarganya, sahabatnya dan kita sekalian

0 komentar:

Posting Komentar