BELAJAR MENJADI MUSLIMAH DI ATAS SUNNAH

www.hijrahmuslimahsejati.blogspot.com

Selasa, 29 Maret 2016

Hukum mengucapkan shadaqallahul adzim setelah membaca Al Qur’an



Syaikh Shalih Fauzan bin Abdullah Al Fauzan hafidzahullah ditanya :
59 ـ ﻫﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﻮﺍﺏ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ : ” ﺻﺪﻕ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ” ﺑﻌﺪ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﻫﻞ ﻫﻲ ﻭﺍﺭﺩﺓ؟
Apakah dibenarkan bagi seorang muslim untuk mengucapkan ‘ shadaqallahul adzim’
setelah selesai membaca Al Qur’an, apakah ada riwayat hadits yang menjelaskan perbuatan tersebut ?
Syaikh hafidzahullah menjawab :

ﻟﻢ ﻳﺮﺩ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ـ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ـ ﻭﻻ ﺃﺣﺪًﺍ ﻣﻦ ﺻﺤﺎﺑﺘﻪ ﺃﻭ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻠﺘﺰﻣﻮﻥ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﻜﻠﻤﺔ ﺑﻌﺪ ﺍﻻﻧﺘﻬﺎﺀ ﻣﻦ ﺗﻼﻭﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ . ﻓﺎﻟﺘﺰﺍﻣﻬﺎ ﺩﺍﺋﻤًﺎ ﻭﺍﻋﺘﺒﺎﺭﻫﺎ ﻛﺄﻧﻬﺎ ﻣﻦ ﺃﺣﻜﺎﻡ ﺍﻟﺘﻼﻭﺓ ﻭﻣﻦ ﻟﻮﺍﺯﻡ ﺗﻼﻭﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻳﻌﺘﺒﺮ ﺑﺪﻋﺔ ﻣﺎ ﺃﻧﺰﻝ ﺑﻪ ﻣﻦ ﺳﻠﻄﺎﻥ .
Tidak terdapat riwayat baik dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam , salah seorang sahabat serta salafus shalih yang terbiasa mengucapkan kalimat ini setelah selesai membaca Al qur’an. Maka terus menerus membiasakan diri membaca kalimat ‘ shadaqallahul adzim’ dan menjadikannya seolah-olah termasuk salah satu hukum dan kewajiban saat membaca Al Qur’an termasuk perkara bid’ah yang tidak ada keterangannya.
ﺃﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻟﻬﺎ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻷﺣﻴﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﺗﻠﻴﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﺁﻳﺔ ﺃﻭ ﺗﻔﻜﺮ ﻓﻲ ﺁﻳﺔ ﻭﻭﺟﺪ ﻟﻬﺎ ﺃﺛﺮًﺍ ﻭﺍﺿﺤًﺎ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﻓﻲ ﻏﻴﺮﻩ ﻓﻼ ﺑﺄﺱ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ : ﺻﺪﻕ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻘﺪ ﺣﺼﻞ ﻛﺬﺍ ﻭﻛﺬﺍ .. ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ : } ﻗُﻞْ ﺻَﺪَﻕَ ﺍﻟﻠّﻪُ ﻓَﺎﺗَّﺒِﻌُﻮﺍْ ﻣِﻠَّﺔَ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ { ‏[ ﺳﻮﺭﺓ ﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ : ﺁﻳﺔ 95 ‏] .
ﻳﻘﻮﻝ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ } : ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺻْﺪَﻕُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺣَﺪِﻳﺜًﺎ { ‏[ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ : ﺁﻳﺔ 87 ‏] .
Adapun seseorang yang mengucapkannya pada beberapa keadaan, misalnya ketika dibacakan kepadanya satu ayat atau ketika dia merenungi ayat dan mendapati bahwa ayat tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap jiwanya atau yang semisalnya. Maka tidak mengapa mengucapkan ‘ Benarlah firman Allah, sungguh telah terjadi demikian dan demikian . . .’
Allah ta’ala berfirman :
“ Katakanlah: “Benarlah (apa yang difirmankan) Allah”. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus.” (Al Imran : 95)
Allah ta’ala juga berfirman :
“ Dan siapakah yang paling benar perkataannya daripada Allah.” (An Nisaa : 87)
ﻭﺍﻟﻨﺒﻲ ـ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ـ ﻳﻘﻮﻝ : ‏( ﺇﻥ ﺃﺻﺪﻕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ‏) ﻓﻘﻮﻝ : ” ﺻﺪﻕ ﺍﻟﻠﻪ ” ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻤﻨﺎﺳﺒﺎﺕ ﺇﺫﺍ ﻇﻬﺮ ﻟﻪ ﻣﺒﺮﺭ ﻛﻤﺎ ﻟﻮ ﺭﺃﻳﺖ ﺷﻴﺌًﺎ ﻭﻗﻊ، ﻭﻗﺪ ﻧﺒﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﺬﻟﻚ .
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“ Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah.” Maka ucapan
‘shadaqallah’ untuk sebagian waktu yang sesuai dan cocok yaitu jika nampak kebenaran dari Al Qur’an sebagaimana seandainya engkau melihat sesuatu yang terjadi. Allah ta’ala telah menegaskan di dalam Al Qur’an bahwa hal tersebut tidak mengapa.
ﺃﻣﺎ ﺃﻥ ﻧﺘﺨﺬ ” ﺻﺪﻕ ﺍﻟﻠﻪ ” ﻛﺄﻧﻬﺎ ﻣﻦ ﺃﺣﻜﺎﻡ ﺍﻟﺘﻼﻭﺓ ﻓﻬﺬﺍ ﺷﻲﺀ ﻟﻢ ﻳﺮﺩ ﺑﻪ ﺩﻟﻴﻞ، ﻭﺍﻟﺘﺰﺍﻣﻪ ﺑﺪﻋﺔ،
Adapun engkau menjadikan ucapan ‘ shadaqallah’ seolah-olah termasuk bagian dari hukum membaca Al Qur’an maka ini merupakan perkara yang tidak ada dalilnya. Bahkan terus-menerus melakukan perbuatan tersebut adalah bid’ah.
ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﺬﻱ ﻭﺭﺩ ﻣﻦ ﺍﻷﺫﻛﺎﺭ ﻓﻲ ﺗﻼﻭﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺃﻥ ﻧﺴﺘﻌﻴﺪ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺑﺪﺍﻳﺔ ﺍﻟﺘﻼﻭﺓ : ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ } : ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗَﺮَﺃْﺕَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻓَﺎﺳْﺘَﻌِﺬْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﺍﻟﺮَّﺟِﻴﻢِ {
‏[ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻨﺤﻞ : ﺁﻳﺔ 98 ‏] . ﻭﻛﺎﻥ ـ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ـ ﻳﺴﺘﻌﻴﺬ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻓﻲ ﺑﺪﺍﻳﺔ ﺍﻟﺘﻼﻭﺓ
Hanya saja dzikir-dzikir yang ada ketika membaca Al Qur’an adalah :
1. Mengucapkan taawudz ketika mulai membaca Al Qur’an.
Allah ta’ala berfirman :
“ Apabila kamu membaca Al Qur’an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.”
(An Nahl : 98)
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah dari gangguan syaithan saat memulai membaca Al Qur’an.
ﻭﻳﻘﻮﻝ : ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺃﻭﻝ ﺳﻮﺭﺓ ﺳﻮﻯ ﺑﺮﺍﺀﺓ ﺃﻣﺎ ﺑﺪ ﻧﻬﺎﻳﺔ ﺍﻟﺘﻼﻭﺓ ﻓﻠﻢ ﻳﺮﺩ ﺍﻟﺘﺰﺍﻡ ﺫﻛﺮ ﻣﺨﺼﻮﺹ ﻻ ﺻﺪﻕ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ .
2. Mengucapkan basmallah jika membaca mulai awal surat kecuali surat Bara’ah (At Taubah). Adapun ketika selesai membaca Al Qur’an, tidak terdapat dalil yang menunjukkan harus mengucapkan bacaan khusus, apakah itu bacaan ‘shadaqallah ‘atau bacaan yang lain.
Sumber : ﺍﻟﻤﻨﺘﻘﻰ ﻣﻦ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ
Diambil dr blog Abu Karimah

0 komentar:

Posting Komentar