Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah حفظه الله تعالى
Seiring makin bertambahnya usia pernikahan,
kedewasaan dan juga anak, kita makin menyadari..
kedewasaan dan juga anak, kita makin menyadari..
Bahwa ada hal-hal yang tetap sama, dan ada hal-hal yang tak terelakkan untuk berubah.
Ada hal-hal yang harus diucapkan, ada yang cukup disimpan dalam hati saja.
Ada hal-hal yang harus diucapkan, ada yang cukup disimpan dalam hati saja.
Kita pun jadi belajar utk mengartikan makna romantisme itu sendiri sangatlah luas.
Romantis tidak hanya soal bunga, candle light, dinner (baik
di resto ternama atau yang insidentil karena mati listrik), sekotak
cokelat mahal atau kartu ucapan “I Love You” yang sengaja ia tinggalkan
di meja sebelum berangkat kerja.
Romantisme tidak cuma soal itu, ternyata.
For some people..
Romantis adalah ketika seorang istri berletih-letih belajar
memasak di awal pernikahan mereka, demi menciptakan menu yang disukai
suaminya. Meskipun ia sendiri tidak menyukainya..
Romantis adalah ketika seorang suami telaten merawat istri dan anak-anaknya yang sedang sakit.
Mengambil alih semua tugas rumah tangga yang sanggup ia kerjakan.
Mengambil alih semua tugas rumah tangga yang sanggup ia kerjakan.
Romantis adalah ketika seorang suami dengan sigap mengganti
popok si kecil yang terbangun tengah malam, saat sang istri terlelap
karena kelelahan.
Romantis adalah saat sepasang suami istri bahu membahu
merapikan rumah dan memandikan anak-anak ketika mereka sedang digegas
waktu untuk pergi ke majelis ilmu disuatu pagi.
Romantis adalah saat seorang suami membangunkan istrinya
untuk shalat malam dengan lembut, dan memerciki wajahnya dengan air
ketika matanya masih ingin terpejam.
Romantis adalah kerelaan seorang suami untuk menahan emosi
ketika mendapati istrinya tengah marah, berlapang dada untuk memaafkan
dan memberi udzur ketika sang istri bersalah..
Romantis adalah ketika seorang suami berkata pada istri
tercintanya, “Mencari nafkah itu tanggung jawabku, tugasmu adalah
mengurus rumah dan mendidik anak-anak kita..”
Romantis adalah ketika seorang suami meminta sang istri
untuk menutup aurat secara sempurna, sebagai bentuk penjagaan atas
hartanya yang paling berharga.
Romantis adalah ketika seorang suami atau istri menolak
permintaan pasangannya yang tidak sesuai syari’at dengan cara yang penuh
hikmah.
Karena CINTA TIDAK BERARTI SELALU MENURUTI KEINGINAN ORANG YANG DICINTAINYA, terlebih jika keinginannya bertabrakan dengan rambu-rambu syar’i.
Itulah cinta karena Allah yang sejati dan abadi..
Karena CINTA TIDAK BERARTI SELALU MENURUTI KEINGINAN ORANG YANG DICINTAINYA, terlebih jika keinginannya bertabrakan dengan rambu-rambu syar’i.
Itulah cinta karena Allah yang sejati dan abadi..
Romantis adalah ketika seorang suami menundukkan
pandangannya ketika tak sengaja berpapasan dengan lawan jenisnya saat
jalan dengan sang istri, dan mengeratkan genggaman tangan mereka lebih
erat lagi..
Romantis adalah saat seorang suami bersedia untuk
mendengarkan cerita istrinya yang panjang lebar, nggak beraturan dan
nggak penting itu sampai tak sengaja ketiduran.
Romantis adalah kesabaran seorang suami ketika sang istri
menyambutnya di pintu dalam keadaan kacau balau, belum sempat mandi
apalagi berhias, rumah berantakan tak berbentuk dan tak ada makanan
tersaji di meja. “Nggak apa, malam ini kita makan di luar yuk..”
Romantis adalah KESEDIAAN SESEORANG UNTUK MENERIMA DIRI
PASANGANNYA SEUTUHNYA, lengkap dengan segala kekurangan, kelebihan dan
masa lalunya, tanpa banyak mengatur dan meminta.
Romantis adalah saat memandang wajah seseorang yang kita
cintai dalam lelapnyasetelah seharian penat bekerja.. Dan sejenak
menyadari, telah menghabiskan tahun-tahun penuh bahagia bersamanya,
seseorang yang
Allah pilihkan untuk menemani pahit manis perjalanan ini..
Allah pilihkan untuk menemani pahit manis perjalanan ini..
Romantis adalah ketika sepasang suami istri SALING
MENGINGATKAN DAN MENGUATKAN DALAM "KESABARAN" & "KEBENARAN".
Karena mereka tidak hanya menginginkan kebersamaan di dunia saja,
melainkan hingga ke Jannah-Nya..
Romantis adalah ketika engkau melihat kedalam matanya di
sela-sela obrolan santai kalian, dan menemukan masih ada cinta di sana.
Cinta yang sama seperti saat pertama kali bertemu dulu..
Dan yang, romantis adalah saat seorang suami memasangkan
helm ke kepala istri tercintanya ketika mereka hendak bepergian dengan
motor.
Ternyata banyak hal-hal romantis yang dilakukan pasangan, yang terkadang luput dari perhatian kita.
Betapa sering pasangan berbuat baik kepada kita, tapi tak pernah puas kita untuk terus menuntut lagi dan lagi. Bahkan meminta sesuatu di luar kadar kesanggupan pasangan kita.
Betapa sering pasangan berbuat baik kepada kita, tapi tak pernah puas kita untuk terus menuntut lagi dan lagi. Bahkan meminta sesuatu di luar kadar kesanggupan pasangan kita.
Astaghfirullah..
Adakah kita seperti itu terhadap istri atau suami kita selama ini?
Adakah kita seperti itu terhadap istri atau suami kita selama ini?
Terlebih-lebih kita, PARA ISTRI YANG TABIATNYA ADALAH SERING MENGKUFURI KEBAIKAN SUAMI..
“Dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat
pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat KEBANYAKAN PENDUDUKNYA
ADALAH KAUM WANITA.
Shahabat pun bertanya, ‘Mengapa (demikian) wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam?’
Beliau shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, ‘Karena kekufuran mereka.’
Kemudian ditanya lagi, ‘Apakah mereka kufur kepada Allah?’
Beliau menjawab, ‘MEREKA KUFUR TERHADAP SUAMI MEREKA, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya.
Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’
(HR. Bukhari no. 105)
Shahabat pun bertanya, ‘Mengapa (demikian) wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam?’
Beliau shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, ‘Karena kekufuran mereka.’
Kemudian ditanya lagi, ‘Apakah mereka kufur kepada Allah?’
Beliau menjawab, ‘MEREKA KUFUR TERHADAP SUAMI MEREKA, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya.
Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’
(HR. Bukhari no. 105)
Seperti yang dituturkan dalam syair indah berikut ini..
“Kulihat kaum laki-laki memukul istri mereka, Namun tanganku lumpuh untuk memukul Zainab,
Zainab adalah matahari, sedang wanita lain adalah bintang-bintang..
Jika Zainab muncul, tak akan nampak lagi bintang-bintang..”
(Siyar A’lamin Nubala 4/106)
“Kulihat kaum laki-laki memukul istri mereka, Namun tanganku lumpuh untuk memukul Zainab,
Zainab adalah matahari, sedang wanita lain adalah bintang-bintang..
Jika Zainab muncul, tak akan nampak lagi bintang-bintang..”
(Siyar A’lamin Nubala 4/106)
Banyak sisi baik dari pasangan yang membuat teduh hati ketika kita memandangnya, atau mungkin saat sekadar mengingatnya
Jujurlah pada diri sendiri..
Pasangan kita saat ini, betapa ia begitu berjasa mendampingi kita sejak bertahun-tahun lamanya.
Dialah tempat kita mencurahkan rasa. Dialah seseorang yang paling mengenal dan mengerti, siapa dan bagaimana kita sesungguhnya, dan memilih untuk tetap tinggal dan terus mencintai kita, setelah semua yang terjadi.
Dialah tempat kita mencurahkan rasa. Dialah seseorang yang paling mengenal dan mengerti, siapa dan bagaimana kita sesungguhnya, dan memilih untuk tetap tinggal dan terus mencintai kita, setelah semua yang terjadi.
Cinta yang dulu mekar di awal-awal pernikahan, bisa pudar
seiring berlalunya waktu. Ia bisa berubah menjadi layu sebelum akhirnya
mati dan musnah.
Maka rawatlah cinta itu agar selalu berkembang dan terawat.
Siramilah perasaan itu dengan hal-hal yang romantis dan penuh makna,
namun sederhana…
Sederhanakanlah..
Seperti membukakan pintu mobil untuk istri tercinta bagi
yang punya mobil, atau memasangkan helm ke kepalanya ketika hendak
bepergian dengan motor.
Atau merapikan anak rambut yang ‘mengintip’ dari balik jilbabnya dengan tatapan penuh kasih sayang.
Ungkapan cinta yang terlihat remeh, kecil dan sepele, tapi penuh makna. Setidaknya bagi dirinya, seseorang yang kita cinta.
0 komentar:
Posting Komentar