(Disarikan dari kitab ar Rohiiq al Makhthum karya Shofi al Rohman al Mubarokfuri)
Sejarah telah mencatat dengan tinta emas tokoh pembangun
peradaban robbani yang gemilang ini. Dia adalah sang pejuang yang
merubah peta sejarah dari gelap gulita menjadi terang benderang.
Kehidupannya penuh dengan kisah teladan. Lembaran-lembaran hidupnya
sarat dengan kebaikan. Tutur katanya diabadikan dalam ribuan kitab
menjadi warisan. Prestasinya terukir indah dan tidak ada yang pernah
mengalahkan. Tokoh yang satu ini adalah tokoh yang paling berpengaruh di
dunia sepanjang zaman. Namanya selalu tinggi dan mewangi. Kisahnya
terus mengharum menghiasi pribadi-pribadi yang islami. Ribuan buku
telah menceritakannya tanpa jemu. Dia tidak lain dan tidak bukan adalah
lelaki pilihan Alloh . Lelaki yang menjadi penutup para nabi. Dialah
Muhammad sang nabi utusan Alloh .
A. Biografi Nabi dan Masa Pertumbuhannya
1.Kelahiran Nabi dan Nasabnya
Nabi dilahirkan pada hari senin pada bulan Rabiul al Awwal
tepatnya pada permulaan tahun Gajah. Yaitu tentara yang dipimpin
Abrohah dari Yaman ke Mekah untuk menghancurkan Ka’bah. Namun kekuatan
super power mereka hancur lebur tak berdaya melawan tentara Alloh yang
berupa burung Ababil yang membawa batu panas dari langit. Alloh
abadikan kisahnya di dalam Al-Qur’an surat al Fil. Berdasarkan
penelitian para pakar sejarah bahwa kelahiran beliau bertepatan pada
tanggal 20 atau 22 bulan April tahun 571 M. Kelahiran nabi merupakan
nikmat terbesar bagi bumi dan seisinya. Inilah permulaan peta sejarah
baru bagi dunia. Kelahiran beliau menjadi awal pertanda terbitnya fajar
Islam yang gemilang.
Adapun nasab atau matarantai jalur keturunan beliau adalah
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib (nama aslinya; Syaibah) bin
Hasyim (nama aslinya, Amr) bin Abdul Manaf (nama aslinya, Al Mughiroh)
bin Qushoy (nama aslinya, Zaid) bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Luai
bin Gholib bin Fihr (julukannya adalah Quroisy yang kemudian suku ini
dinisbatkan kepadanya) bin Malik bin Nadhor (nama aslinya, Qois) bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (nama aslinya, Amir) bin Ilyas bin
Mudhor bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Jadi secara singkat bahwa nama
beliau adalah Muhammad , bapak beliau adalah Abdulloh dan kakek beliua
adalah Abdul Mutholib. Sedangkan ibu beliau adalah Aminah.
Dari nasab nabi tersebut maka terkumpul padanya
sebaik-baik nasab dalam suku Arab. Nenek moyang nabi pun merupakan
tokoh-tokoh kaum di zamannya. Mereka terkenal amanah. dermawan,
pemberani, menepati janji, berakhlaq baik, serta suka membantu orang
lain meskipun belum masuk Islam. Dari segi bahasa sehari-hari maka
bahasa suku Quraisy merupakan bahasa terbaik dari bahasa-bahasa yang
digunakan suku-suku Arab lainnya. Jadi kemulian nasab ini menambah pula
kemulian tokoh pembangun peradaban robbani ini.
2. Masa Kecil dan Masa Muda Nabi
a.Masa Kecil nabi
Sejak masih bayi nabi telah menjadi seorang anak yatim.
Ayah beliau, Abdulloh meninggal ketika nabi masih dalam kandungan.
Sedangkan ibunya, Aminah wafat saat nabi berumur 6 tahun. Ketika masa
penyusuan nabi disusukan oleh seorang wanita tukang susu bernama
Halimah Sa’diyah. Wanita tersebut Tinggal di sebuah perkapungan suku
Bani Sa’d. Dan sudah menjadi kebiasaan Arab tempo dulu bahwa jika mereka
memiliki bayi maka mereka mencarikan ibu susuan dari kalangan wanita
badui. Hal tersebut agar anak tumbuh lebih kuat, sehat, tidak banyak
terserang penyakit serta tidak terkontaminasi pergaulan lingkungan
buruk.
Banyak keberkahan yang diperoleh Halimah Sa’diyah selama
penyusuan nabi . Setiap saat Alloh memberikan rezeki halal pada
keluarganya dari arah yang tidak disangka-sangka. Ketika dalam
pengasuhan inilah Malaikat Jibril datang atas perintah Alloh untuk
membelah dadanya, mencuci hatinya dengan air Zamzam dan membersikannya
dari kotoran-kotoran hati. Setelah itu dikembalikan lagi hatinya seperti
semula Tentu peristiwa tersebut bagian dari mukjizat nabi . Bagi Alloh
hal tersebut sangatlah mudah karena Alloh atas segala sesuatu Maha
Kuasa.
b.Masa Muda Nabi .
Sebelum diangakat menjadi nabi , Muhammad adalah seorang
pemuda yang amanah, ulet, pemberani, suka menolong, dermawan dan
terkumpul segudang sifat kebaikan pada dirinya. Bukan hanya sifat batin,
Dalam sifat lahiriah pun Muhammad adalah pemuda yang gagah, kuat dan
benar-benar ideal. Sejak di asuh oleh pamannya, Abu Tholib maka beliau
mulailah dikenalkan dengan dunia perdagangan. Bahkan beliau pernah
membawa dagangan saudagar kaya Khodijah untuk dijual di Syam (negeri
Syiria dan sekitarnya). Dalam perjalanan ini Muhammad mengenal ihwal
bepergian melewati padang pasir dan mengetahui jalan-jalan yang dilalui
kafilah dagang.
Dalam perjalanan ini juga pendeta Buhairo menyaksikan
Muhammad dan bertemu dengannya. Ia menemukan tanda-tanda kenabian
terakhir yang diberitakan oleh Isa Karena, ia faham isi Taurat dan
Injil dan selainnya dari berbagai sumber yang menyebutkan kabar gembira
tentang kemunculan Nabi Terakhir. Kemudian ia menasihati pamannya, Abu
Tholib untuk kembali ke Mekah dan berhati-hati saat menjaganya dari kaum
Yahudi yang berencana membunuhnya. Lalu, Abu Thalib pun kembali ke
Mekkah bersama kemenakannya, Muhammad .
Pada masa mudanya Muhammad juga mengikuti perang Fijar dan
sumpah Fudhul. Isi sumpah tersebut yaitu mereka saling bersumpah untuk
menolong orang yang tertindas, saling membantu dalam kehidupan dan
mencegah kemungkaran. Ini merupakan sumpah termulia di zaman Jahiliah.
Dan Nabi ikut serta dalam sumpah ini. Saat itu beliau berusia dua puluh
tahun.
Meskipun risalah islam belum datang, nabi adalah pemuda
yang tidak tenggelam dalam kelalaian dan kemaksiatan sebagaimana
kebanyakan remaja jahiliyah saat itu. Bahkan beliau tidak pernah
sekalipun menghadiri acara kemaksiatan seperti konser musik pada
zamannya. Alloh telah menjaga masa muda nabi dari perkara-perkara
yang sia-sia. Diantara prestasi gemilang yang diraih nabi ketika masa
mudanya adalah kecerdasan nabi saat peletakan Hajar Aswad di ka’bah
setelah diperbaiki. Beliau mengusulkan agar Hajar Aswad diletakkan di
selembar kain setelah itu masing-masing pemuka kaum memegang dan
menaikkan Hajar Aswad ke Ka’bah. Ide ini dinilai paling cerdas dan
brilliant dalam mengatasi sengketa suku Arab manakah yang paling berhak
mendapatkan kehormatan menaikkan Hajar Aswad ke Ka’bah.
Dari kumpulan-kumpulan akhlak mulia nabi , maka beliau dijuluki dengan “Al-Amin”yang berarti sangat dapat dipercaya.
A. Masa turunnya Wahyu dan dakwah
1.Awal turunnya wahyu
Kerusakan dunia saat itu sudah mencapai titik klimaks.
Penyembahan terhadap patung dan berhala menyebar diseluruh penjuru dunia
terutama bangsa Arab. Mereka membuat patung dari tanah setelah itu
mereka sembah dan meminta padanya. Akal dan fitrah manusia sudah rusak
dan hilang. Riba, pacaran, perzinaan, minuman keras, perjudian,
pencurian dan berbagai macam kemaksiatan menyebar bahkan dianggap biasa.
Alloh memberikan ilham kepada Muhammad akan kerusakan ini. Beliaupun
sering memikirkan kondisi umat yang telah rusak parah tersebut dengan
menyendiri di gua Hiro’ di ujung Mekah. Saat itu usia beliau hampir
mendekati 40 tahun. Beliau melakukan pengasingan ini selama kurang
lebih 3 tahun sebelum diturunkan wahyu Alloh . Inilah masa persiapan
menjadi nabi dimana Alloh telah membersihkan jiwanya dari kesyirikan
dan berbagai keyakinan yang tidak benar.
Sampai Akhirnya Alloh mengutus malaikat Jibril untuk
menyampaikan wahyu kepada nabi di gua Hiro’. Saat itu usia beliau genap
40 tahun. Jibrilpun mendekap nabi dan mengajarkan pada nabi untuk
membaca yang diturunkan Alloh . Ayat yang pertama kali turun adalah
Surat Al –Alaq ayat 1-5.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq [96]:1-5)
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq [96]:1-5)
Nabi mengulang bacaan ini bergetar tubuh perkasanya.
Ayat-ayat yang agung tersebut begitu berat terasa di dalam jiwa. Tubuh
nabi pun demam menggigil kedinginan dan pulang meminta diselimuti istri
beliau Khadijah setelah menjadi istri beliau. Sejak saat diturunkan
ayat itu Muhammad telah resmi diangkat menjadi nabi utusan Alloh .
Tidak lama kemudian maka turunlah wahyu kedua yaitu surat Al-Muddatstsir
ayat 1-5.
“Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu
berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah.
Dan perbuatan dosa tinggalkanlah.”(QS.Al Mudatsir :1-5)
2. Dakwah (Sirriyah) secara sembunyi-sembunyi
Ayat-ayat tersebut begitu menggetarkan dada nabi . Babak
baru mulai dibuka dengan menyampaikan wahyu dari hati-kehati. Dimulai
dari keluarga sendiri kemudian kerabat dan kawan dekat. Masuk islamlah
seperti Khodijah istri beliau tercinta, Abu Bakar ash Shiddiq, Ali bin
Abi Tholib, keluarga Yasir, Utsman bin Affan, Sa’ad bin Abi Waqqas,
Abdulloh bin Mas’ud dan banyak sahabat lainnya masuk Islam. Karena
ancaman yang nyata dari kafir Quroisy maka dakwah saat itu masih
bersifat sembunyi-sembunyi di malam hari. Namun kondisi tersebut justru
menjadikan mereka teguh karena yang mereka pegang adalah kebenaran
sejati.
Mereka bergerak rapi dengan komando Rosululloh .Jiwa-jiwa
yang tadinya tenggelam dalam lumpur jahiliyah mulai bersinar kembali
dengan cahaya Islam. Ayat-ayat Alloh yang suci menjadikan mereka sadar
bahwa penyembahan terhadap berhala adalah kesesatan. Selama 3 (tiga)
tahun nabi dan para sahabat berdakwah sembunyi-sembunyi di Mekah.
Melihat dakwah islam mendapatkan banyak sambutan, maka dedengkot kafir
Quraisypun geram. Mereka mulai merintangi pengusung dakwah. Nabi pun
mulai dituduh penyihir, dukun, penyair bahkan orang gila dan pemecah
belah umat. Namun tuduhan-tudahan itu tak sedikitpun menjadikan nabi
dan para sahabat mundur. Mereka justru semakin gigih dan solid.
Berbagai penyiksaan mulai dilakukan kafir Quraisy kepada para budak dan
orang miskin. Yasir dan istrinya (Sumayyah) disiksa dan dibunuh di depan
anaknya sendiri yaitu Yasir, Bilal diseret kepadang pasir dicambuk dan
ditindih batu besar dibawah teriknya matahari Mekah. Abu Bakar dikeroyok
dan digebukin saat menyapaikan ayat dan melindungi nabi sholat di
ka’bah. Bahkan nabi sendiri pernah dicekik saat sholat di Ka’bah, Luar
biasa sekali ujian iman pada saat itu.
Semua itu ternyata tak menjadikan mereka goyah
sedikitpun. Justru militansi mereka muncul disaat kondisi yang sulit
itu. Kematian seolah bukan satu hal yang menakutkan bagi mereka. Karena
mereka sadar bahwa kematian mereka dalam kemulian Islam. Kecintaan
mereka kepada islam mampu memberikan kenikmatan yang terasa lebih manis
daripada pahitnya siksaan.
3. Dakwah Jahriah (secara terang-terangan)
Setelah tiga tahun dakwah secara sembunyi-sembunyi tak
diduga ternyata banyak orang yang masuk islam. Kekuatan islampun
meningkat dan dakwahpun semakin menggema disudut-sudut kota Mekah. Orang
kafirpun mulai membuat cara untuk membendung dakwah islam. Segala
mereka cara telah ditempuh tapi tidak mempan untuk menghentikan Islam.
Di masa dakwah jahriah ini nabi mulai naik ke bukit Shofa dan
mengumpulkan manusia untuk berdakwah.Sekitar sepuluh tahun nabi dan para
sahabat berdakwah terang-terangan. Hasilnya orang sekelas Umar bin
Khattab dan Hamzah bin Abdul Muthalib dengan izin Alloh bisa direkrut
masuk Islam dan berjuang di dalamnya.
Mulailah fase juga ini rosululloh berdakwah di luar Mekah.
Nabi mulai mencoba dakwah di kota Thaif yang terletak di samping kota
Mekah. Dengan ditemani Zaid bin haritsah beliau berjalan melintasi
padang pasir yang tandus bebatuan. Tak mengharapkan dari dakwahnya harta
tahta dan wanita. Hanya yang diinginkan yaitu manusia bertauhid kepada
Alloh . Sekitar sepuluh hari beliau berdakwah di Thaif menyeru para
pembesar sukunya masuk islam. Namun karena kesombongan akhirnya mereka
terhalang mendapat hidayah. Bukan ramah tamah yang didapatkan nabi ,,
akan tetapi cercaan dan cacian. Bahkan nabi yang mulia diusir dan
dilempari oleh batu. Mereka mengusir nabi seperti halnya mereka sedang
mengusir seorang penjahat. Padahal yang dihadapan mereka adalah seorang
utusan Alloh . Kaki nabipun bercucuran darah karena lemparan batu.
Begitupun Zaid bin haritsah juga berdarah-darah karena melindungi nabi
Saat yang sedih dan pilu itu nabi tidak berputus asa. Justru nabi
khusyu’ berdoa dan memohon untuk kebaikan umatnya yang
menyia-nyiakannya. Bahkan nabi ditawari oleh malaikat Jibril dan
malaikat penjaga gunung untuk menimpakan gunung kepada penduduk Mekah.
Namun nabi bukanlah orang yang membalas keburukan dengan dendam. Justru
nabi menolaknya dan berharap mudah-mudahan akan terlahir dari mereka
generasi baru yang menyembah Alloh .
Di fase dakwah jahriah ini nabi dan para sahabat mulai
menyusun strategi dakwah dengan menawarkan dakwah kepada pendduduk di
luar Mekah. Disamping itu musim haji yang penuh berkah dijadikan
kesempatan emas nabi darn para sahabat untuk merekrut jamaah haji masuk
Islam. Karena orang jahiliyahpun pada saat itu juga menjalankan haji
namun pelaksanaanya telah disimpangkan. Mereka towaf dengan telanjang
dan menaruh disekitar ka’bah ratusan patung untuk menandingi Alloh .
Jadi pada hakikatnya mereka tetap musyrik walaupun menjalankan haji.
Karena yang mereka sembah bukan Alloh, mereka berdoa bukan kepada Alloh .
Melainkan kepada patung-patung batu yang bisu dan kaku.
Banyak penduduk madinah yang masuk islam saat berhaji.
Bahkan mereka berbaiat (sumpah setia)di Aqobah untuk mendengar dan taat
kepada Alloh dan rosul-Nya dalam keadaan malas dan semangat, berinfak
dikala lapang dan sempit, selalu amar ma’ruf nahi munkar, tidak takut
celaan orang yang mencela serta melindungi nabi sebagaimana melindungi
keluarga sendiri.
B. Isro’ Mi’roj
Isro’ Mi’roj adalah peristiwa dimana nabi diperjalankan
Alloh dari masjidil Haram (Mekah) menuju masjid Al Aqsho (Palestina)
dalam waktu semalam. Kemudian dilanjutkan dari Masjid al Aqsho menuju
langit ketujuh untuk bertemu Alloh . Nabi ditemani Jibril menggnakan
kendaraan Buroq (semacam kuda terbang) yang memiliki kecepatan yang luar
biasa.
Dalam peristiwa itu nabi bertemu para nabi terdahulu di
atas langit. Kemudian nabi langsung di hadapkan langsung kepada Alloh
untuk menerima kewajiban sholat lima waktu. Hal ini menunjukkan
agungnya kewajiban sholat sampai Alloh langsung memanggil beliau tanpa
melalui Jibril sebagaimana kewajiban-kewajiban lainnya. Sejak saat itu
diwajibkan sholat lima waktu kepada
Dari kejadian tersebut berimanlah orang-orang beriman. Dan
semakin kafirlah orang-orang yang kafir. Mereka menyangka bahwa hal
tersebut suatu peristiwa yang tidak masuk akal. Bahkan mereka menganggap
nabi sudah tidak waras lagi. Perkatan cacian dan ejekan semakin
dilontarkan untuk menghina nabi karena peristiwa tersebut tidak masuk
akal. Namun hal tersebut tidak menggentarkan nabi dan para sahabat.
Pelajaran yang bisa kita ambil adalah bahwa kewajiban bagi seorang
muslim adalah beriman dengan semua apa yang dikabarkan nabi dari
perkara yang ghaib.Tidak semua yang tidak masuk akal kita berarti tidak
benar. Dan tidak semua yang tak terlihat berarti tidak ada. Akal manusia
sangat terbatas dan tidak bisa memahami hal-hal yang ghaib.oleh karena
itu sikap terbaik adalah beriman dan menyerahkan perkara yang ghaib pada
Alloh semata.
C. Hijrah
Melihat keberhasilan dakwah ini ternyata menjadikan
pembesar Quraisy semakin meningkatkan penindasan kepada orang Islam.
Mekah mulai menjadi tempat yang sempit bagi orang islam karena memang
mereka masih minoritas.Akhirnya nabi memerintah sebagian sahabatnya
untuk Hijrah atau berpindah tempat tinggal dalam rangka menyelamatkan
agama. Hijrah pertama dilakukan ke negeri Habasyah (Ethiopia) yang saat
itu dibawah naungan raja Najasyi yang terkenal adil. Hijrah ini dipimpin
oleh Utsman bin Affan dengan belasan sahabat laki-laki dan wanita.
Sesampai di Habasyah Ja’far bin Abi tholib membacakan surat
Maryam kepada Najasyi yang beragama nasrani. Menyimak indahnya surat
Maryam terutama tentang kedudukan nabi Isa di sisi Alloh sebagai
seorang hamba dan utusan Alloh , maka dia menangis kagum. Dan akhirnya
mereka diizinkan tinggal di habasyah dengan aman. Namun setelah beberapa
waktu mereka tinggal di habasyah terdengan kabar burung adanya
perdamaian antara kaum muslimin dan musyrikin. Akhirnya merekapun
kembali ke Mekah. Tapi akhirnya hal tersebut tidak benar, Kaum musryikin
justru lebih parah menyiksa orang beriman. Apalagi mereka yang baru
kembali dari habasyah.
Namun demikian gelombang dakwah terus berputar tanpa henti.
Jiwa-jiwa jahiliyah semakin banyak tersadarkan. Hal tersebut membuat
para gembong kafir Qurasy semakin geram. Sampai pada titik kesimpulan
mereka bersepakat memboikot kaum muslimin dan bani hasyim yang
melindungi nabi . Mereka dilarang jual beli, tegur sapa bahkan menikah.
Bahkan mereka ingin menghabisi nabi rame-rame di malam hari.
Alloh menyingkap tipudaya orang-orang kafir mekah. Dalam
kondisi genting itu nabi memerintahkan sahabatnya berhijrah ke Madinah
yang ternyata telah banyak penduduknya yang memeluk Islam saat berhaji
di Mekah. Saat nabi hendak berhijrah malam itu Nabi memerintahkan anak
pamannya, Ali bin Abi Tholib untuk menggantikan posisi di ranjangnya.
Orang-orang kafir dengan garangnya mengepung rumah nabi .
Mereka sudah siap dengan pedang yang terhunus. Nabi keluar rumah dengan
menggenggam pasir dan menaburi orang kafir mengepung rumah nabi
.pandangan mereka telah dibutakan oleh Alloh . Akhirnya nabi
menghampiri Abu bakar ash Shiddiq dan berjalan menuju Madinah.
Setelah menjelang pagi mereka masuk kerumah dan mendapati
sesosok laki-laki yang tidur di ranjang nabi . Setelah ditangkap
ternyata adalah Ali bin Abi Thalib . Mereka kecele dan melepaskan ali
kemudian langsung mengejar nabi . Nabi mengambil jalur alternatif
untuk menuju Madinah. Sengaja beliau lakukan agar tidak mudah dilacak
orang kafir yang mengejarnya. Untuk mengelabuhi orang kafir yang
mengejarnya Nabi singgah di gua Tsaur selama 3 malam bersama Abu bakar .
Selama disitu dua anak abu Bakar Abdullah dan Asma’ mensuplai kebutuhan
makanan di malam hari.
Sebenarnyaa ada diantara mereka yang sudah sampai di mulut
gua Tsaur. Namun Alloh dongakkan kepala mereka sehingga tidak melihat
nabi dan Abu Bakkar di dalam gua. Alloh juga mengutus laba-laba untuk
membuat sarang di mulut gua sehingga terkesan bahwa tak ada seorangpun
yang telah memasuki gua. Akhirnya mereka meninggalkan gua Tsaur. Dan
setelah nabi meneruskan hijrah ke madinah.
D. Tinggal di Madinah
Dengan pertolongan dan perlindungan Alloh akhirnya nabi
dan Abu Bakkar sampai di Madinah dengan aman. Amalan pertama di
madinah adalah mendirikan masjid sebagai pusat kegiatan kaum muslimin,
mempersaudarakan kaum muslimin bahkan membuat perjanjian damai dengan
orang yahudi sekitar madinah. Di madinah inilah masyarakat islami
pertama terbentuk di bumi ini. Gelombang dakwah berjalan semakin kuat
dan akhirnya kaum muslimin memiliki markas dan basis yang kuat di
Madinah. Dari situlah kesuksesan dakwah nabi mulai terbentuk.
Nabi mulai mengirim surat dakwah kepada raja-raja seperti
Najasyi di Habasyah, Muqauqis raja Mesir, Kisra raja Persia, Qaishar
raja Romawi, Mundzir bin Sawa pemimpin Bahrain, Haudzan bin Ali Al
hanafi pemimpin Yamamah dll.
E. Peperangan di Zaman Nabi
Selain seorang dai, nabi juga seorang mujahid yang tangguh.
Beliau adalah panglima perang yang pemberani dan jenius. Beliau
berperang karena perintah Alloh bukan karena haus darah sebagaimana
perkataan orang yang tidak paham dengan Islam. Di antara peperangan
besar yang beliau ikuti dan beliau pimpin adalah sebagai berikut: (1)
Perang Badar (17 Ramadan tahun 2 H), (2) Perang Uhud (Sya’ban tahun 3
H), (3) Perang Ahzab atau perang Khondaq (Syawal tahun 5 H), (4) Perang
dengan Yahudi bani Quraizhoh (Dzul Qo’dah tahun 5 H), (5) Perang bani
Mustholiq atau Perang al Muroisi’(Sya’ban tahun 6 H), (6) Perang
Khoibar ( tahun 7 H), (7) Perang Dzatur Riqo’ (tahun 4 H sebagian ahli
sejarah mengatakan tahun 7 H), (8) Perang Mu’tah (tahun 8 H), (9) Perang
penakhlukan Mekah (Fath al-Makkah (tahun 8 H), (10)Perang Hunain( 8
Safar tahun 8 H), (11)Perang Tabuk (tahun 9 H)
Selain perang tersebut nabi juga banyak mengirim pasukan
ekspedisi untuk menyebarkan dakwah islam. Hal ini bukan berarti Islam
agama teror dan suka menumpahkan darah. Perang yang dilakukan nabi
karena membela agama Alloh yang dinodai begitu juga membela diri saat
dizhalimi. Di dalam peperanganpun nabi menjaga adab-adab berperang.
Berbeda dengan orang kafir yang sadis saat berperang. Mereka arogan
terhadap wanita dan anak kecil bahkan memperkosa dan membunuhnya,
menghalalkan segala macam cara sampai mencincang mayat yang telah mati.
Semua itu tidak ada dalam peperangan nabi .
F. Berbondong-bondong Memasuki Agama Alloh
Setelah penakhlukan kota Mekah hampir setiap kaum bersegera
menyatakan keislamannya. Berhala-berhala di sekitar ka’bah yang telah
disembah dizaman jahiliyyah tumbang tak berdaya. Semua itu adalah
pertolongan Alloh atas kerja keras yang dibingkai dengan kuatnya
kesabaran. Mereka sangat ulet berdoa dan bekerja siang dan malam demi
Alloh . Bukan hanya kerja ikhlas namun kerja yang cerdas dan mulia.
Hanya sekitar 23 tahun peta dunia telah diubah dari
kegelapan menuju cahaya. Benar-benar ini prestasi yang gemilang dan luar
biasa. Allohu akbar!
G. Haji Wada’ (haji perpisahan) dan Wafatnya Nabi .
Haji wada’ adalah haji terakhir yang dilakukan nabi
sebelum wafatnya. Peristiwa ini terjadi pada tahun 10 H. Pada haji
tersebut nabi berpidato bahwa agama islam telah disempurnakan dan tidak
perlu tambahan syariat baru lagi. Setelah haji itu Nabi pulang ke
Madinah dan beberapa bulan setelahnya nabi jatuh sakit. Selama 13 atau
14 hari nabi sakit keras namun masih tetap sholat jamaah bersama kaum
muslimin di masjid. Kemudian sakitnya semakin serius dan akhirnya minta
dipindahkan ke rumah istri beliau tercinta, Aisyah . Bahkan ketika detik
detik terakhir meninggalnya rosululloh beliau sempat bersiwak dan
mulut beliau selalu berdzikir. Akhirnya pada Senin tanggal 12 rabiul
Awal 11 H, dalam usia 63 tahun 4 hari nabi pulang ke hadapan Alloh .
Beliau wafat dalam dekapan istri beliau Aisyah yang tercinta.
Sungguh kematian beliau adalah musibah terbesar bagi dunia.
Saat itupun wahyu terputus dan pertanda hari kiamat sudah semakin
dekat. Peristiwa wafatnya Nabi memberi kita pelajaran besar bahwa hanya
Alloh saja Dzat Yang Maha kekal dan abadi. Semua makhluk yang hidup
akan mati termasuk kita. Maka tidak ada kemulian selain menyambung tugas
dakwah beliau yang mulia untuk membangun peradaban robbani. Itulah
bekal kita kepada Alloh menuju surga. Wallohu a’lam bishowab.
Semoga sholawat dan salam selalu tercurah kepada nabi , keluarganya, sahabatnya dan kita sekalian
0 komentar:
Posting Komentar