Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Sikap yang tepat ketika fenomena gerhana ini adalah takut,
khawatir akan terjadi hari kiamat. Bukan kebiasaan orang seperti
kebiasaan orang sekarang ini yang hanya ingin menyaksikan peristiwa
gerhana dengan membuat album kenangan fenomena tersebut, tanpa mau
mengindahkan tuntunan dan ajakan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam
ketika itu.
Siapa tahu peristiwa ini adalah tanda datangnya bencana atau adzab, atau tanda semakin dekatnya hari kiamat.
Lihatlah yang dilakukan oleh Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam:
عَنْ أَبِى مُوسَى قَالَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِى زَمَنِ
النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَامَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ
السَّاعَةُ حَتَّى أَتَى الْمَسْجِدَ فَقَامَ يُصَلِّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ
وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ مَا رَأَيْتُهُ يَفْعَلُهُ فِى صَلاَةٍ قَطُّ ثُمَّ
قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِى يُرْسِلُ اللَّهُ لاَ تَكُونُ
لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا
يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَافْزَعُوا
إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ ».
Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menuturkan, ”Pernah
terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari
kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau
mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum
pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.”
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lantas
bersabda,”Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang
ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau
hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk MENAKUTI
hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut,
maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun kepada
Allah.” (HR. Muslim no. 912)
Al Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan mengenai maksud
kenapa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam takut, khawatir terjadi hari
kiamat. Beliau rahimahullah menjelaskan dengan beberapa alasan, di
antaranya:
Gerhana tersebut merupakan tanda yang muncul sebelum tanda-tanda kiamat seperti terbitnya matahari dari barat atau keluarnya Dajjal.
Atau mungkin gerhana tersebut merupakan sebagian tanda kiamat. (Lihat Syarh Muslim, 3/322)
Gerhana tersebut merupakan tanda yang muncul sebelum tanda-tanda kiamat seperti terbitnya matahari dari barat atau keluarnya Dajjal.
Atau mungkin gerhana tersebut merupakan sebagian tanda kiamat. (Lihat Syarh Muslim, 3/322)
Hendaknya seorang mukmin merasa takut kepada Allah,
khawatir akan tertimpa adzab-Nya. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam
saja sangat takut ketika itu, padahal kita semua tahu bersama bahwa
beliau shallallahu ’alaihi wa sallam adalah hamba yang paling dicintai
Allah. Lalu mengapa kita hanya melewati fenomena semacam ini dengan
perasaan biasa saja, mungkin hanya diisi dengan perkara yang tidak
bermanfaat dan sia-sia, bahkan mungkin diisi dengan berbuat maksiat.
Na’udzu billahi min dzalik.
~copas~
Na’udzu billahi min dzalik.
0 komentar:
Posting Komentar